Ketakutan Itu Melumpuhkan


Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama
dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang
bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
(Bilangan 13:31)

Ketika menjadi Perdana Menteri Uni Sovyet, Nikita Khruschev sering mencela kebijakan dan kekejaman Stalin di depan publik. Suatu kali, ketika menyinggung hal itu sekali lagi, ia dicela seseorang, "Anda dulu salah satu kolega Stalin. Mengapa anda tidak berusaha mencegahnya?" 
"Siapa yang berbicara itu?" tanyanya dengan suara menggelegar. Tak seorang pun dalam ruangan itu berani berbicara atau bergerak karena itu bisa berarti hukuman mati. Kemudian Khruschev berkata pelan, "Sekarang kamu tahu mengapa." 

Ketakutan itu melumpuhkan dan memandulkan potensi kita. Dari 12 pengintai yang di utus musa ke tanah Kanaan, sepuluh diantaranya pulang membawa laporan negativ. Mereka ketakutan karena memandang musuh-musuhnya yang tinggi besar dan kubuhnya yang kuat, sedangkan diri mereka seperti belalang. Hanya Kaleb dan Yosua yang memandang Tuhan dan percaya pada janji-Nya sehingga mereka dengan penuh keyakinan berkata, "Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya."

Ketakutan membuat kita kalah sebelum bertanding. Ketika diancam Izebel, Elia lari ketakutan dan ingin mati karena putus asa, padalah beberapa hari sebelumnya, ia mendapat kemenangan besar atas nabi-nabi Baal dan Asyera. Ketika menghadapi tantangan, kita harus memiliki menyakini penyertaan Tuhan. Keyakinan itu membuat kita berapi-api sebab bersama Tuhan, siapakah lawan kita? Jangan biarkan ketakutan melumpuhkan potensi anda.
Doa : Tuhan, kami sering ketakutan ketika menghadapi tantangan yang sulit. Hanya penyertaan-Mu saja yang memberi kami kekuatan. Pimpin kami untuk merasakan kehadiran-Mu dalam setiap situasi dan kondisi yang kami hadapi.

No comments:

Post a Comment