CASING BUKAN JAMINAN


Jika kita melihat iklan-iklan lowongan kerja di media cetak dan selebaran yang di tempel di beberapa toko dan kantor-kantor, selalu menempatkan poin yang tidak pernah ketinggalan yaitu: "berperawakan/penampilan menarik". Tentu hal ini menjadi tekanan bagi pelamar yang sebaliknya. Sehingga sering muncul ungkapan di masyarakat "yang penting casing" (perawakan/penampilan).
Bahkan penghargaan2 di beberap iven utuk orang yg memilik casing/perawakan yg terbaik juga dibuat, bahkan segala asesoris, perhiasan, make up, pakaian, dan segala penunjang untuk perawakan menarik sangat laku di pasaran.Yang lebih menarik lagi banyak orang berlomba2 untuk memperbaiki casingnya lewat  oprasi plastik agar di hargai/diterima orang lain. Setelah selesai operasi
Orang itu Bagaikan "hp tua dgn balutan casing baru" tetapi hal itu tidak menjamin karakter orang itu sebaik casingnya. fakta membuktikan bahwa banyak sekali orang-orang yang memiliki "casing yang Ok" tetapi menjadi orang2 yg tak memiliki prinsip dan integritas terhadap pendidikan, pekerjaan, pergaulan sosial dan terhadap Tuhan. Daripada pusing soal casing tadi, tanpa tendeng aling aling mari kita lihat dari sudut pandang Alkitab. Apakah Alkitab mengutamakan casing/perawakan/penampilan visik untuk di jadikan pilihan Allah?

1. Allah memilih Henok karena dia bergaul dengan Allah dalam hidupnya.
Kejadian 5:24  Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

2. Allah memilih Abraham karena ketaatan Imannya.
Ibrani 11:8  Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

3. Tuhan memilih Daud bukan dilihat dari casingnya tapi hatinya.
1 Samuel 16:7  Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
4. Yang akan melihat Allah adalah orang yang memiliki hati yang suci.
Matius 5:8  Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah.

Kesimpulan:
1. Manusia melihat casing tetapi, Tuhan melihat hati.
2. Bagi saudara yang memiliki casing paspasan di hadapan sesama, biarlah "hatimu indah di pemandangan manusia dan Tuhan".
3. Untuk sesama yang memiliki casing menarik/bagus, biarlah "hatimu secantik casingmu".
4. Mari kita sonsong kedatangan Tuhan dengan berlomba-lomba memberbaiki hati pikiran dengan pertolongan Roh Kudus untuk mencapai karakter yang maksimal. Maranatha...

No comments:

Post a Comment