Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungnya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak anak melupakan engkau (Yesaya 49:15)
Penguin Kaisa hidup di Antartika yang bersuhu minus 40 derajat celcius. Sekali setahun ketika matahari dan bulan bertemu pada siang hari, penguin-penguin dari berbagai tempat mulai berbaris dan menuju padang salju yang disebut Oamock, yang terlindung oleh dinding granit.
Ribuan penguin berbaris menuju tempat yang sama secara bersamaan seakan-akan digerakkan tangan yang ajaib. Sesampai di Oamock, ribuan penguin mencari pasangan masing-masing, satu jantan, satu betina. Lalu mereka menyanyikan lagu cinta, melakukan tarian cinta dan setelah itu, mereka pun bercinta.
Ketika musim dingin tiba dan salju mulai turun, ribuan penguin itu bergerombol dan saling merapatkan tubuh supaya hangat dan tidak terbawa badai. Memasuki bulan ketiga, penguin-penguin betina bertelur masing-masing satu butir. Mereka mengerami telur dan berusaha melindunginya dari hawa dingin. Setelah beberapa saat, penguin betina menyerahkan telur kepada penguin jantan untuk di erami dan mereka kemudian berjalan beriringan menuju laut untuk mencari makan karena telah tiga bulan tidak makan.
Ketika penguin jantan mengerami telur, badai salju yang hebat dating. Mereka saling merapatkan tubuh untuk melindungi telur-telur itu supaya tidak mati. Ketika lapisan es semakin tinggi, mereka beringsut-ingsut menggeser telur-telur itu agar tidak ikut tertutup es dan memindahkannya selama beberapa hari dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa, tetapi mereka terus mempertahankan kehidupan telur mereka dengan susah payah.
Sementara itu, penguin-penguin betina terus berjalan jauh mencari lubang salju untuk menerobos masuk ke laut. Setelah ketemu, mereka masuk satu per satu melalui lubang itu. Dengan gembira mereka mencari makan dan bermain-main di laut. Mereka merasakan kelegaan setelah beberapa bulan mengerami telurnya. Namun, mereka sadar tidak bias berlama-lama dan bersantai-santai disitu. Mereka harus kembali member makan anak-anaknya yang hampir menetas. Setelah seratus hari, telur itu pun menetas. Induknya harus menyediakan makanan mereka. Sebab itu, mereka berenang kembali kelubang es semula untuk keluar ke darat, tetapi ada rintangan besar yang harus dilalui. Mereka harus melepaskan diri dari serangan singa laut. Ribua penguin betina berusaha meloloskan diri namun ada beberapa yang di mangsa sehingga anak-anak mereka tidak mendapatkan makanan.
Ribuan penguin betina itu kembali berbaris dan pulang ke Oamock membawa makanan untuk anak-anaknya yang baru menetas. Ketika penguin betina itu sampai, ada pemandangan yang sangat indah. Ribuan penguin jantan dan betina saling melongok-longokkan kepala dan berusaha menemukan pasangan mereka masing-masing. Setelah bertemu, mereka melepaskan rindu dan tugas melindungi anak sekarang dikembalikan kepada ibunya. Penguin-penguin jantan berganti kelaut untuk mencari makan sebab sudah 4 bulan para penguin jantan tidak makan. Jarak laut dari Oamock memakan waktu beberapa hari.
Musim berganti. Sinar matahari lebih banyak. Induk penguin mengeluarkan makanan sedikit demi sedikit untuk member makan anak-anaknya. Setelah anak-anak berumur satu bulan, mereka diajar mandiri. Mereka harus belajar merapatkan tubuh dengan anak-anak penguin lain untuk menghangatkan diri. Beberapa minggu kemudian penguin-penguin jantan pun pulang. Mereka mencari pasangan dan anaknya. Setelah bertemu, mereka member makan anak-anaknya.
Ketika musim panas tiba, es mulai mencair. Anak-anak penguin itu sudah berumur sekitar 3 bulan dan sudah agak besar. Penguin-penguin dewasa mengucapkan salam perpisahan kepada anak-anaknya dan mereka kembali ke daerah mereka masing-masing yang sangat jauh, sampai tiba waktunya bagi mereka untuk berkumpul kembali. Sementara itu anak-anak penguin berenang di laut, mencari makan dan mencari tempat tinggal. Untuk sementara mereka berpisah sampai cukup besar untuk bergabung bersama ribuan penguin lainnya dalam nyanyian dan tarian cinta pada musim berikutnya.
Tuhan secara ajaib member insting kepada penguin sehingga mereka mau berjuang sedemikian rupa demi lahirnya sebuah kehidupan baru. Betapa jauh perjalanan yang harus mereka tempuh. Betapa lama mereka harus menahan lapar, dingin, dan terpaan badai untuk membesarkan satu anak penguin. Namun mereka dengan rela dan suka cita menjalani itu semua sebagai bagian dari kodrat mereka.
Kalau binatang saja bersedia mengasihi dan berkorban sedemikian rupa untuk anak-anaknya, bagaimana dengan anda? Sudahkah kebutuhan anak-anak anda tercukupi secara jasmani dan rohani? Sudahkah anda berkorban untuk mereka?
Doa : Tuhan, Terima kasih untuk keagungan karya-Mu yang member inspirasi tentang cinta dan pengorbanan. Kalau penguin saja bisa melakukan hal itu, kami, makhluk ciptaan-Mu yang paling mulia tentu bisa melakukan hal itu juga.
No comments:
Post a Comment