PALEMBANG. Gereja Advent di Pulau Bangka mengadakan kegiatan pengobatan gratis kepada masyarakat di pulau tersebut pada 26-29 Agustus 2012 lalu.
Dalam kegiatan ini panitia melayani bersama tiga dokter Advent setempat. Mengingat pentingnya kegiatan ini, panitia juga menggandeng Lembaga STIE IBEK Bangka dan Yayasan Peduli Kasih Masyarakat Indonesia (YKPMI) untuk turut berpartisipasi dalam menyediakan berbagai keperluan teknis administrasi dan obat-obatan.
Usai mengantongi ijin pelaksanaan kegiatan, tim menentukan dua lokasi kegiatan pengobatan. Yang pertama di Desa Mangkol, Bangka Tengah pada hari Minggu, 26 Agustus 2012 dan yang kedua di Desa Lontong Pacur, Pangkalpinang, Bangka pada hari Rabu, 29 Agustus 2012. "Dua lokasi ini dipilih karena posisinya tidak jauh dari kota, sedangkan wilayah ini belum pernah mendapatkan sentuhan kasih pelayanan pengobatan dari kita," kata Rizal Manullang, anggota Panitia.
Di lokasi pengobatan tampak, dr. Yunitha Fenilho dan dr. Fransisca Trijayanti serta Perawat-perawat dari Klinik Advent Muntok, ditambah belasan Mahasiswa dari Kampus IBEK melayani masyarakat dengan sigap dan penuh senyuman.
Warga di desa Mangkol sangat beragam. Ada dari kaum etnis Tionghoa dan suku Jawa, dan yang pasti lebih dominan adalah suku Melayu Bangka. Tapi dari data bagian pendaftaran ada banyak juga yang beragama Katolik dan Kristen. "Salah satu yang berkesan dalam pelayanan kita di desa ini ialah, keramahtamahan dan dukungan yang begitu baik dari Pejabat Kelurahan yang sejak awal menyambut kami dengan baik," ujar Manullang.
Sebuah balai Desa sudah disulap seperti Rumah Sakit kecil yang nyaman dan hangat menyambut setiap warga yang akan berobat. Oleh karena keterbatasan dana untuk menyediakan obat-obatan, maka panitia membatasi kupon hanya untuk 150-200 orang saja.
Dalam sambutannya, Bapak Lurah Mangkol menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Tim Dokter dan semua Panitia yang telah mengupayakan kegiatan tersebut di desa ini. Tidak kurang dari 142 Pasien mendapatkan pengobatan hari itu di desa Mangkol.
Keragaman yang lain dijumpai tim di Desa Lontong Pancur. Penduduk di desa ini mayoritas adalah suku Melayu Bangka, yang kehidupannya sangat terbatas dan tinggal di pemukiman sederhana. Lokasi ini dipilih karena anjuran dari rekan-rekan di YKPMI agar memilih lokasi kumuh, miskin dan tak mampu. Benarlah bahwa mayoritas kondisi penduduk di desa ini sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai. Dari awal sudah ditergetkan agar 500-700 warga di desa ini mendapatkan pengobatan sehingga sebanyak itu juga jumlah obat-obatan sudah disiapkan YKPMI.
Dukungan warga dan mulai dari RT dan Lurah sangat menolong terlaksananya acara ini. Salah satu tokoh masyarakat juga membatu menyediakan jasa dua orang dokter tambahan untuk membantu melayani pasien.
Sementara pelayanan berjalan, beberapa kali hujan mengguyur namun tim tetap bekerja dan melayani dengan penuh sukacita. Tercatat ada 305 orang dilayani pada hari itu, walau belum mencapai jumlah yang diharapkan tetapi tetap bersyukur dan puji Tuhan karena diberi kesempatan untuk berbagi kasih dan melayani setiap orang di desa ini.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempromosikan pola hidup sehat serta serta mengadakan kegiatan pengobatan gratis sebagai bagian dari aplikasi kehidupan kerohanian mereka yang berpatokan pada teleadan Yesus Kristus sebagai 'Penyembuh yang Agung.'
Dilaporkan oleh Victor Joe Sinaga, GMAHK Daerah Sumatera Kawasan Selatan.
No comments:
Post a Comment